Berita / Kalimantan /
Dari Pelatihan PT CWE Terungkap Segini Luas Kebun Sawit Milik Petani di Kabupaten Paser
Balikpapan, elaeis.co - Dari proses pelatihan teknis panen dan pascapanen yang digelar oleh PT Citra Widya Education (PT CWE), terungkap luas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
”Kelapa sawit merupakan komoditas dominan di Kab Paser dengan luas lahan mencapai 250.000 hektar (Ha)," ucap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunnak) Kabupaten Paser, Djoko Bawono.
"Dari jumlah itu, luas kebun sawit petani swadaya mencapai 90 ribu Ha," kata Djoko lagi saat memberikan kata sambutan dalam acara pelatihan yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan tersebut, Senin (13/5/2024).
Kata Djoko Bawono, seperti keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Rabu (15/5/2024), perkebuban kelapa sawit memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan para petani.
Dirinya melihat para petani sawit dari Kabupaten Paser memiliki antusiasme yang luar biasa untuk mengikuti pelatihan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) ini.
"Para petani sawit ingin menambah pengetahuan tentang teknis panen dan pascapanen sehingga produksi yang dihasilkan lebih berkualitas," ujar Djoko.
Dengan adanya pelatihan ini, dia berharap sumberdaha manusia (SDM) petani sawit di Kabupaten Paser harus lebih baik dari kabupaten lainnya.
Sebelumnya, saat menyampaikan kata sambutan, Direktur PT CWE St Nugroho Kristono berhatap kalau proses interaksi dan sharing di pelatihan itu dapat menyempurnakan ilmu dan keterampilan para petani sawit di Kabupaten Paser.
Nugroho Kristono juga menjelaskan bahwa materi panen dan pascapanen yang dipaparkan di pelatihan sudah tidak asing bagi para petani sawit.
"Dengan demikian nantinya pengetahuan dan keterampilan para petani dapat bertambah dan sesuai dengan update ilmu yang terbaru," kata dia.
"Materi yang juga akan menjadi fokus dalam pelatihan panen dan pascapanen di pelatihan yabg digelar PT CWE adalah ketertelusuran buah terkait sertifikasi sawit yang berkelanjutan," ia menambahkan.
Sementara itu Eva Lizarmi selaku Ketua Sekretariat Tim Pengembangan SDMPKS Ditjenbun dan mewakili
Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun Hendratmojo Bagus Hudono, memberikan sejumlah pandangan di acara pelatihan itu.
Ia yang membuka dan meresmikan acara itu, memverikan pujian dan menilai sangat tepat kalau kegiatan pelatihan teknis panen dan pascapanen tersebut digelar.
"Tujuan pelatihan ini digelar agar bisa meningkatkan kualitas mintak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang sangat dipengaruhi oleh proses pemanenan," kata dia.
Menurutnya, pembangunan kelapa sawit berkelanjutan yang terus digalakkan oleh Ditjenbun akan tetap dilakukan sampai pada proses hilirisasinya.
Namun, lanjutnya, semua proses itu dilakukan dengan tetap memperhatikan sektor hulu yang dipegang oleh petani kelapa sawit.
Selain itu, dirinya menyarankan agar kelembagaan di tingkat petani harus dikuatkan sehingga dapat melakukan bargainning position untuk penentuan harga dan mematahkan isu negatif kelapa sawit.
Eva juga menambahkan bahwa sektor kelapa sawit diharapkan mampu memberikan kesejahteraan tidak hanya bagi petani, tapi bagi generasi penerusnya.
"Tentunya generasi penerus ini diharapkan yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang lebih baik agar dapat menciptakan perkebunan kelapa sawit yang memiliki produktivitas tinggi dan berkelanjutan," kata dia.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan pesan dari Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun agar para petani sawit dapat mengambil ilmu dari para narasumber yang hadir dan berbicara di pelatihan tersebut.
Lalu, sambungnya, semua ilmu itu diterapkan di perkebunan sawit masing-masing, serta juga dapat dibagi atau diteruskan ilmunya kepada para petani yang belum bisa mengikuti pelatihan ini.
"Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat untuk petani kelapa sawit Kabupaten Paser pada khususnya, dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit Kalimantan Timur secara umum," tegas Eva Lizarmi.
Komentar Via Facebook :