https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dapat Target 78 Ribu Hektar, Jambi Ditantang Maksimalkan Produksi Padi Gogo di Kebun Sawit

Dapat Target 78 Ribu Hektar, Jambi Ditantang Maksimalkan Produksi Padi Gogo di Kebun Sawit

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto (kiri) dan Gubernur Jambi, Al Haris (kanan) membersihkan piringan sawit PSR. foto: Ditjenbun


Muaro Jambi, elaeis.co – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melakukan penanaman padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat (PSR) yang berlokasi di Koperasi Produsen Bakti Nusantara Lima Enam, Desa Panca Bakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (31/12).

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyambut baik kegiatan ini karena para pekebun dapat memanfaatkan bantuan PSR yang ditumpangsarikan dengan padi gogo. “Program ini mengusung sebuah konsep inovatif yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit untuk mendorong peningkatan produktivitas, tetapi juga bertujuan untuk mendukung swasembada pangan,” jelas Heru dalam keterangan resmi Ditjenbun dikutip elaeis.co Kamis (2/1).

Menurut Heru, tumpang sari padi gogo di kebun kelapa sawit adalah sebuah strategi untuk memanfaatkan lahan perkebunan secara optimal dengan menjadikan padi gogo sebagai tanaman sela. “Program ini membuka peluang besar untuk meningkatkan produksi pangan tanpa harus mengorbankan kelapa sawit yang sudah menjadi komoditas unggulan kita. Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang ada, kita berharap dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit,” paparnya.

Diketahui, Program PSR telah bergulir sejak tahun 2017. Capaian PSR di Provinsi Jambi telah mencapai 32.673 hektar dan 6.290 hektar ada di Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini merupakan peluang yang dapat dioptimalkan untuk tumpang sari tanaman padi gogo di lahan PSR. “Target untuk provinsi Jambi seluas 78 ribu hektar, diharapkan dengan dukungan berbagai pihak target ini dapat tercapai,” ucapnya.

Secara nasional, target pengembangan padi lahan kering (padi gogo) tumpang sari di lahan perkebunan maupun lahan lainnya seluas 890 ribu hektar, yang secara efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu hektar. Dengan produktivitas sekitar 2 ton, maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras.

Heru mengatakan program tanaman sela padi gogo ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Dengan adanya diversifikasi usaha tani, para petani dan pengelola kebun kelapa sawit dapat meraih keuntungan lebih, sekaligus berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

“Program padi gogo sebagai tanaman sela di kebun sawit rakyat secara nyata merealisasikan salah satu asta cita Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru. Kebijakan Indonesia di bidang pangan dan energi berfokus pada peningkatan swasembada, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan menangani keberlanjutan untuk mendukung ketahanan ekonomi dan tujuan lingkungan,” tambahnya.

Heru mengapresiasi kerja sama yang solid antara Kementerian Pertanian khususnya Ditjen Perkebunan, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, PTPN, dan para petani dalam mewujudkan program ini. Program ini adalah bagian dari upaya besar dalam mewujudkan kemandirian pangan yang tidak hanya mengutamakan ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan mendukung perekonomian nasional. “Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kebijakan dan teknologi, tetapi juga pada komitmen dan kerja keras kita semua,” sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jambi, Al Haris menyatakan pihaknya siap mendukung program pemerintah untuk swasembada pangan baik padi maupun jagung. Selain itu, peremajaan kelapa sawit baik di lahan masyarakat maupun perusahaan perlu segera dilakukan untuk mendongkrak produktivitas kelapa sawit di Jambi.

“Dengan adanya kepastian pembelian dari pemerintah untuk gabah dan jagung, kami yakin petani akan lebih semangat dan siap untuk melaksanakan penanaman karena adanya jaminan pembelian dari pemerintah,” tuturnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :