https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Dami Mas Rilis Benih Sawit Baru, Klaim Bisa Selamatkan Panen Saat Cuaca Ekstrem

Dami Mas Rilis Benih Sawit Baru, Klaim Bisa Selamatkan Panen Saat Cuaca Ekstrem


Jakarta, elaeis.co - Di tengah ancaman kekeringan yang makin gila-gilaan akibat perubahan iklim, kabar besar datang dari dunia sawit Indonesia. 

Dami Mas, divisi perbenihan Sinar Mas Agribusiness and Food, resmi meluncurkan DxP Dami Mas MTK, benih sawit tahan kekeringan pertama di Indonesia yang sudah divalidasi pemerintah. 

Klaimnya cukup berani yakni bisa menjaga panen tetap stabil meski hujan makin jarang dan suhu makin ekstrem.

Nama MTK (Moderate Tolerant to Drought) ini bukan asal tempel. Benih ini merupakan hasil riset panjang selama lebih dari 10 tahun oleh SMART Research Institute (SMARTRI). Fokusnya satu, cari varietas sawit yang nggak gampang tumbang ketika air susah dan tanah retak-retak.

Fakta di lapangan memang bikin cemas. Setiap defisit air 100 mm bisa nurunin produksi sawit sampai 8–10%. Skala nasional? Rugi industri sawit bisa tembus US$ 4,5 miliar per tahun. Di beberapa wilayah seperti Lampung, hasil panen bahkan bisa jeblok hingga 21% ketika musim kering datang lebih panjang.

Riset Dami Mas nggak main-main. MTK dikembangkan lewat seleksi genetik dari 1.800 pohon induk dan uji pada 40.000 bibit. Pengujian lapangan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatra Utara menunjukkan hasil stabil.

Diantara lain, produktivitas 12% lebih tinggi saat kekeringan dibanding varietas standar. Bahkan pada kondisi ekstrem seperti El Niño 2015 dan IOD 2018, keunggulannya bisa melonjak hingga 25%.

“Perubahan iklim ini nyata banget, petani sudah merasakannya langsung. MTK hadir sebagai solusi,” kata Direktur SMARTRI, Dr. Jean-Pierre Caliman.

Benih MTK juga tercatat sebagai benih sawit pertama yang lolos verifikasi ketahanan kekeringan dari panel ilmiah Kementan. Ini membuatnya resmi jadi pionir benih “anti-kering” di Indonesia.

CEO Dami Mas, Suryanto Bun, menegaskan fokus mereka sederhana: “Petani butuh benih yang bisa bertahan kalau cuaca makin ekstrem. MTK kami hadirkan untuk meminimalkan risiko gagal panen.”

Pengiriman perdana MTK bakal dimulai awal 2026, dan targetnya bukan cuma Indonesia. Benih ini disebut berpotensi masuk ke Afrika Barat, Amerika Latin, hingga India yang punya ancaman kekeringan serupa.

Dengan lahirnya MTK, industri sawit Indonesia mendapat amunisi baru. Nggak cuma soal produktivitas, tapi juga soal ketahanan terhadap iklim yang makin sulit ditebak.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :