Berita / Internasional /
China Bikin Harga CPO Berkibar, Kok Bisa?
Ilustrasi-petani kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau. (Sahril)
Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives menanjak pada perdagangan Selasa (27/12).
Naiknya harga ini menyusul reli bullish di kontrak berjangka minyak nabati China di tengah wacana China akan memberhentikan wajib karantina Covid-19 bagi pelancong ke negara tersebut.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Januari-April 2023 naik 263 Ringgit menjadi 4.065-4.096 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara Februari 2023 naik 264 Ringgit menjadi 4.084 Ringgit Malaysia per ton. Maret 2023 naik 270 Ringgit menjadi 4.100 Ringgit Malaysia per ton. Mei 2023 naik 256 Ringgit menjadi 4.086 Ringgit Malaysia per ton, dan Juni 2023 naik 248 Ringgit menjadi 4.063 Ringgit Malaysia per ton.
Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani mengatakan, pasar CPO yang mulai lancar di China perlu dipertahankan sebagai tindak lanjut untuk mempertahankan harga tersebut.
"Sedangkan India, ada ketidakpastian apakah pemerintah akan memperpanjang impor CPO dengan kuota bebas melampaui batas waktu (31 Desember 2022, red), atau membatasinya," ujar Anilkumar dilansir dari Bernama, Rabu (28/12).
Sebelumnya, Securities and Exchange Board of India telah memperpanjang penangguhan perdagangan kontrak derivatif komoditas seperti kedelai, biji sawit, minyak kedelai, dan CPO hingga 20 Desember 2022.







Komentar Via Facebook :