https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Cari Solusi, Warga TNTN Diminta Berikan Data Valid

Cari Solusi, Warga TNTN Diminta Berikan Data Valid

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq dan Gubernur Riau Abdul Wahid serta jajaran Satgas PKH di TNTN. Foto: MC Riau


Jakarta, elaeis.co - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid serta jajaran Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) melihat langsung kondisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan.

Pada kesempatan itu, Menteri Hanif Faisol kembali menegaskan bahwa TNTN merupakan kawasan konservasi. Oleh karena itu, kehadirannya di kawasan itu tentu bertujuan untuk  menghadirkan solusi damai dalam merestorasi TNTN sekaligus melindungi masyarakat yang sudah lama hidup di dalamnya.

“Saya telah berada di kawasan hutan TNTN. Kawasan ini merupakan suatu kawasan hutan yang demikian penting untuk melindungi binatang utama megafauna, diantaranya yaitu gajah dan harimau Sumatera,” kata Menteri Hanif dalam keterangannya dikutip Selasa (22/7).

Dia menjelaskan bahwa kondisi megafauna Sumatera kini telah mengkhawatirkan. Dengan begitu, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden tentang Penertiban Kawasan Hutan, yang bertujuan untuk menertibkan penggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 

“Gajah Sumatera dan harimau Sumatera kecenderungan populasinya semakin tahun, semakin redup. Sehingga, Bapak Presiden memerintahkan kepada kita melalui Perpres No. 5 tahun 2025 untuk melakukan penertiban kawasan hutan,” jelasnya.

“Pak Presiden melalui Menteri Pertahanan telah menugaskan saya untuk mengkoordinir pelaksanaan penanganan restorasi taman nasional ini. Tentu dalam restorasi ini diperlukan banyak bicara dengan seluruh pihak, tidak terkecuali dengan masyarakat,” lanjutnya.

Diungkapkan, agar tidak terjadi permasalahan, dalam melakukan penertiban kawasan, pihaknya akan melakukan pendataan warga yang tinggal di TNTN. Solusi tersebut akan menjadi dasar, supaya setiap kebijakan berpihak pada kelestarian alam dan kehidupan warga. Dengan begitu, langkah awal yang paling penting adalah pendataan secara akurat dan terbuka.

“Untuk itu, maka data (pendataan warga) awal sangat-sangat kami perlukan. Kami ingin mengajak masyarakat seluruhnya untuk bersama-sama merestorasi TNTN. Sehingga perlu data awal yang kemudian akan kami olah dengan sangat sistematis,” terangnya.

Ia menekankan pentingnya kejujuran dan keterbukaan pendataan dari semua pihak. Karena restorasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan solusi damai agar hutan tetap terjaga, satwa tetap hidup, dan masyarakat tetap tenang menjalani kehidupan.

“Pada seluruh masyarakat, tanpa mengurangi rasa hormat kepada kita semua, pada budaya yang telah terbentuk di sini, kami harapkan kita terbuka bersama-sama untuk menghadirkan data yang real. Sehingga Satgas, Pak Gubernur, saya sebagai Menteri, dan Pak Bupati bisa mengambil langkah-langkah yang benar dalam melakukan restorasi ini,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid juga menyampaikan pesan seluruh masyarakat jangan ada terpancing dengan provokasi. Ia menegaskan bahwa pendataan adalah kunci kebijakan yang memberikan solusi terbaik.

“Jangan sampai tidak mau didata, jangan terprovokasi. Artinya kita pemerintah ini ingin mencarikan solusi yang terbaik. Jadi semua di data, dari data inilah nanti kita bisa mengambil kebijakan yang disebutkan Pak Menteri,” pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :