https://www.elaeis.co

Berita / Feature /

Cara Sari Aditya Loka Mengajak Warga SAD 'Naik Kelas'

Cara Sari Aditya Loka Mengajak Warga SAD

PJ Bupati Sarolangun, Camat Air Hitam, Ketua Poktan Rimba Tani dan Asisten CSR PT SAL panen timun perdana di lahan seluas 0,4 hektar. foto: dok. SAL


Lahan budidaya tanaman kebun (hortikultura) yang ada di kawasan Air Panas Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi itu, hanya 2 hektar. 

Walau luasannya hanya segitu, tapi telah lebih dari cukup untuk membikin 331 kepala keluarga Suku Anak Dalam (SAD) yang ada di sana, bisa merancang masa depan yang lebih baik. 

Adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Sari Aditya Loka (SAL) yang sengaja menyiapkan lahan itu sejak tahun 2018 silam. 

Tujuannya sebagai pusat pembelajaran pertanian bagi warga SAD tadi. Areal yang kini dijejali ragam tanaman itu pun dinamai 'Kebun Suluh Rimbo'. 

PJ Bupati Sarolangun, Kadis TPHP, Camat Air Hitam, Kades Bukit Suban, Kapolsek Air Hitam, Danramil Pauh, CDAM PT. SAL, Asisten CSR PT.SAL, tanam perdana cabe rawit di lahan seluas 0,4 hektar. Foto: SAL

Biar warga SAD ini tidak kaget dengan hal-hal baru kata Asisten Corporate Social Responsibility (CSR) PT. SAL, Slamet Riyadi, mula-mula lahan itu ditanami umbi-umbian; tanaman keseharian warga SAD.  
 
Seiring waktu, budidaya tanaman mulai bergeser ke jenis lain. Praktis, sejak tahun 2021 hingga tahun lalu warga SAD sudah fokus menanam cabai, timun, kacang panjang, pare, kangkung, hingga bayam. 

Slamet kemudian merinci kalau saat ini, di lahan dua hektar tadi telah ada tanaman kacang panjang dan timun siap panen. 

Jenis tanaman ini sengaja dipilih lantaran proses penanaman hingga panen tidak memerlukan waktu yang lama. Jadi, warga SAD pun tak menunggu waktu lama untuk bisa berjualan ke pasar. 

Butuh proses yang sangat panjang kata Slamet untuk mengenalkan tanaman yang ada saat ini kepada warga binaan, dan proses itu tidak mudah. 

"Tapi lantaran warga SAD punya kemauan yang kuat untuk maju, ditambah lagi sinergi kita dengan pemerintah desa dan stakeholder lain sangat bagus, ini telah menjadi modal besar untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan warga binaan kita," ujar Slamet. 

Pembagian paket sembako (Jadup) kepada warga SAD Air Panas --- kelompok Temenggung Nangkus --- sebanyak 75 paket. Ini rutin dilakukan kepada warga SAD. Foto: SAL

Dan tanda-tanda kemandirian serta ketahanan pangan itu sudah kelihatan. Kebun Suluh Rimbo itu telah dikelola dengan sangat baik oleh warga SAD. Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Rimba Tani. 

Dua pekan lalu, Gerakan Tanam Cepat Panen Tanaman Cabai digelar di Kebun Suluh Rimbo itu. Pj Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, datang ke sana. Tidak hanya menanam cabai dan jagung, tapi juga memanen timun. 

Lelaki 56 tahun ini ditemani Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sarolangun, Dedi Hendri, Asisten I, Arief Ampera, Camat Air Hitam, Herjoni Edison, Danramil dan Kapolsek Air Hitam, Kepala Desa Bukit Suban bersama sejumlah tokoh masyarakat. 

Gerakan tanam cepat panen cabai hasil kolaborasi antara pemerintah, swasta dan petani ini sengaja dibikin untuk mendukung pengendalian inflasi di Kabupaten Sarolangun. 

Herjoni Edison berterimakasih kepada PT. SAL yang sudah bersinergi dan membantu pemerintah daerah membina warga SAD.

"Dinas Pertanian akan men-support bibit, pupuk bahkan alat pertanian untuk Kelompok Tani Rimba Tani maupun kelompok tani lain yang sudah gigih bertanam sayuran dan tanaman pangan lain. Ini tentu akan bisa menahan laju inflasi," kata Dedi Hendri pula.

Bagi Dedi, lahan Suluh Rimbo adalah lahan pembelajaran yang telah didedikasikan oleh PT SAL kepada warga SAD demi memenuhi kebutuhan pangan. 

"Pemerintah daerah dan forum kemitraan sosial SAD tentu akan bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan itu," ujarnya. 

Bachril sendiri berharap apa yang sudah dilakukan oleh PT. SAL bisa menjadi pendorong pembangunan sosial SAD.

"Tadi telah kita lakukan kegiatan penanaman cepat panen cabai dan jagung. Saya berharap kegiatan ini bisa merubah pola hidup warga SAD menjadi lebih baik," katanya.

"Saya berterimakasih kepada PT. SAL yang melalui program CSR nya telah bersinergi dengan pemerintah untuk sejahtera bersama masyarakat," tambahnya. 

Selain menanam cabai dan jagung, kegiatan itu juga diwarnai oleh penyerahan Jaminan Hidup (Jadup) kepada 331 kepala keluarga SAD yang ada. 

Jadup itu berupa sembako dan beberapa kebutuhan pokok lainnya ini, rutin diberikan oleh PT. SAL setiap bulan. Lagi-lagi, tujuannya untuk menunjang pemenuhan pangan warga SAD.


 

Komentar Via Facebook :