https://www.elaeis.co

Berita / Dewandaru /

Cara Memilih Mitra Usaha

Cara Memilih Mitra Usaha

Wayan Supadno. foto: ist


Empiris...
Dalam berusaha tiada mungkin tanpa mitra usaha. Bahkan dalam sebuah pesan bijak mengatakan bahwa sesungguhnya yang membesarkan usaha kita adalah mitra usaha kita. Sehingga sangat penting punya ilmu cara memilih mitra usaha yang tepat.

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa fase awal tumbuhnya usaha, 80 % selalu diliputi masalah dengan mitra usaha. 

Misalnya saja karena tertipu, tidak sesuai harapan dengan komitmen. Tapi justru karena itu dapat berlimpah ilmu hikmah.

Kalau pengalaman saya dalam bergaul harus sedepat mungkin tetap berusaha baik dengan siapa saja. Tapi dalam bermitra usaha tidak bisa seperti itu. Harus selektif, guna meminimalkan resiko habis energi karena konflik dengan mitra usaha. Mudahnya, meniru perbankan dalam memyalurkan fasilitasnya. 

Termasuk di antaranya minimal 5K (C). Skala prioritas di antaranya adalah:

1. Karakter. Artinya calon mitra usaha kita wajib punya karakter yang baik. Jujur dan punya komitmen. Akan percuma punya mitra usaha pintar, duit banyak dan ada jaminan jika kita kelelahan karena tingkahnya tidak baik, itu akibat gagal membina karakternya.

Baca juga: Menguji Potensi Bisnis

2. Kapasitas. Artinya sedapat mungkin mitra usaha kita yang mumpuni kapasitasnya. Cerdas dalam mengelola usaha. Banyak orang dapat warisan harta ludes, sebaliknya banyak juga dari nol jadi besar. Itu contoh konkret akibat kapasitas. Kapasitas punya peran dominan.

3. Kapital. Artinya mitra usaha kita sedapat mungkin punya kapital atau modal. Itulah makanya semua kepala negara selalu cipta iklim usaha agar pemilik kapital datang jadi investor karena begitu pentingnya, apalagi hanya mitra usaha. Karakter dan kapasitas baik, jika tidak berkapital, jadi lamban gerakan usaha kita.

4. Kondisi. Artinya penjabaran ini luas sekali. Baik kondisi jasmani rohani mitra usaha, kondisi usahanya bahkan termasuk kondisi makro global juga. Ini hal penting menyangkut momentum usaha. Salah momentum dan kondisi personal dalam memutuskan bermitra, berdampak serius. Begitu juga sebaliknya.

5. Kolateral/jaminan. Artinya hanya buat jaga - jaga jika terjadi gagal komitmen atau karena sebab lain yang mengancam terjadinya resiko. Ini tidak mutlak benar. Misalnya kejadian konflik usaha padahal sudah dinotarilkan. Sebaliknya banyak lancar bermitra usaha karena ucapannya dianggap nama baiknya, selalu dijaga.


 

Wayan Supadno
BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :