https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Buntut Harga TBS Anjlok, Petani Sawit Berencana Blokade PKS

Buntut Harga TBS Anjlok, Petani Sawit Berencana Blokade PKS

Edi Panjaitan (kiri), ketika memberikan usulan kepada Apkasindo dalam pertemuan membahas turunnya harga TBS. Foto: elaeis.co/Hamdan


Rengat, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (inhu), Provinsi Riau, berniat melakukan blokade jalan keluar masuk pabrik kelapa sawit (PKS) jika harga tandan buah segar (TBS) tidak kembali normal.  Rencana itu merupakan buntut dari penurunan drastis harga TBS yang dilakukan sepihak oleh PKS. 

Edi Panjaitan, salah seorang petani Inhu, mengungkapkan niat itu saat diskusi dengan pengurus DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Inhu di Pematang Reba, Rabu (4/5). 

"Blokade truk sawit keluar masuk ke pabrik itu rencananya dilakukan seluruh petani swadaya Inhu jika usai lebaran harga sawit tidak mengikuti ketetapan Dinas Perkebunan Riau," katanya dalam diskusi itu.

Menurutnya, Dinas Perkebunan Riau menetapkan harga sawit periode 20 sampai 26 April sebesar Rp 3.830,68/kg atau turun 2,14 persen dari harga sebelumnya.

"Namun yang terjadi di lapangan petani merasakan harga anjlok mencapai 60 persen. Petani saat itu merasakan sawitnya dibeli Rp 500 sampai Rp 700/kg oleh pengepul," katanya. 

"Bila harga naik usai lebaran, maka kerugian petani akibat harga yang kemarin turun akan diikhlaskan begitu saja. Kalau tidak, ini tidak bisa dibiarkan, petani harus ambil tindakan," tambahnya.

Merespon niat petani, Ketua DPD Apkasindo Inhu, Emi Rosadi, masih mempertimbangkannya mengingat situasi bisa jadi berlebihan. Kecuali apabila perusahan tetap menetapkan harga sesukanya, maka niat itu akan didukung.

"Demi membela petani, apapun itu akan digebrak. Salah satunya lewat keinginan pekebun, yakni blokade. Menyakiti petani sama saja melukai asosiasi petani seperti Apkasindo," pungkasnya.

 

Komentar Via Facebook :