Berita / Internasional /
Bukan Sawit, Lemak yang Membahayakan Kesehatan Bersumber dari Biji-bijian
Minyak yang berasal dari biji-bijian dinilai justru membahayakan kesehatan warga Amerika Serikat. Foto: drcate.com
Jakarta, elaeis.co - Kebenaran yang disembunyikan pada akhirnya akan tersingkap. Ungkapan ini mungkin sangat cocok ditujukan pada minyak sawit.
Selama ini minyak sawit selalu dituduh memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Tapi tuduhan miring itu akhirnya terbantahkan.
Adalah Alan L Watson, peneliti kesehatan dan gizi asal Amerika Serikat (AS), yang menyebarluaskan bantahan itu lewat cuitannya di akun Twitter-nya @DietHeartNews.
Dari pantauan elaeis.co di akunnya tersebut, Selasa (15/2/2022) malam, Alan menyebarkan hasil penelitian Dr Cate Shanahan, pakar kesehatan lainnya di AS, terkait minyak nabati nonsawit yang ternyata bisa merusak kesehatan manusia.
Artikel Dr Cate Shanahan MD itu berjudul "Delapan Lemak Musuh yang Menghancurkan Kesehatan Anda: Canola, Jagung, Biji Kapas, Kedelai, Bunga Matahari, Safflower, Grapeseed, Tepung Beras", dan diunggah di situs pribadinya, drcate.com.
Cuitan Alan L Watson mendapat respon dari netizen yang menggunakan nama akun @American700 yang mempertanyakan bagaimana dengan kandungan minyak sawit.
Alan menanggapinya dengan menyebutkan bahwa minyak sawit mengandung 50% lemak jenuh dan 50% lemak tidak jenuh. "Minyak sawit adalah pilihan kuliner yang baik, ini sejarah panjang penggunaan kuliner tradisional," jawab Alan L Watson dalam cuitannya itu.
Akun lain, @g_diets memberikan pujian dan menyebutkan minyak sawit sangat baik. Begitu juga dengan Dr Darmono Taniwiryono, Ketua Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) yang menggunakan akun @darmonot yang menyatakan terima kasih kepada Dr Cate Shanahan MD atas publikasi hasil penelitiannya tersebut.
Sekadar informasi singkat, di situs miliknya, drcate.com, Dr Cate Shanahan mengungkapkan rata-rata warga AS mendapatkan 80 persen kalori lemak mereka dari minyak yang bersumber dari biji-bijian. Yakni kanola, jagung, biji kapas, kedelai, bunga matahari, safflower, grapeseed, dan tepung beras.
Hal ini sebenarnya menimbulkan problem kesehatan yang baru bagi masyarakat AS, tetapi fakta ini, katanya, disembunyikan oleh Asosiasi Kesehatan Jantung AS.
Kata Dr Cate, menghilangkan minyak yang bersumber dari biji-bijian yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang tinggi merupakan prioritas yang harus dilakukan guna membantu sistem kekebalan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.







Komentar Via Facebook :