https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

BPDPKS Revisi Peta Jalan Program Riset Sawit 2016-2030, ini Tujuannya

BPDPKS Revisi Peta Jalan Program Riset Sawit 2016-2030, ini Tujuannya

BPDPKS mengadakan FGD dalam rangka revisi Roadmap Riset Sawit Indonesia Tahun 2016-2030 secara hybrid. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka revisi Roadmap Riset Sawit Indonesia Tahun 2016-2030 Tahap ke-2. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran program riset BPDPKS untuk mendukung ketangguhan industri kelapa sawit nasional di pasar global menuju tahun 2045.

Kegiatan FGD dalam rangka revisi roadmap atau peta jalan riset ini dihadiri 2 narasumber, yaitu Ketua Umum Gabungan Perusahaan Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono dan Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO Dr Rino Afrino. Kegiatan FGD ini dibuka oleh Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS Kabul Wijayanto.

Kabul mengharapkan melalui FGD ini bisa lebih banyak mendapatkan masukan dan input dalam penyusunan revisi roadmap riset sawit yang dilakukan oleh BPDPKS.

"Sehingga dengan perkembangan yang ada saat ini dan kebutuhan dari seluruh stakeholder BPDPKS, diharapkan dukungan pendanaan atas riset-riset yang dilakukan semakin banyak dapat memenuhi kebutuhan sekaligus menjawab apa yang menjadi isu-isu terkini dan mengintegrasikan hasil-hasil riset ini untuk kepentingan pemerintah Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (4/4).

Pada pada sesi 1 FGD itu, Rino Afrino menyampaikan paparan mengenai Peningkatan Peran Petani Pada 9 Bidang Program Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit BPDPKS (Periode Tahun 2016-2030).

"Ada 8 bidang permasalahan petani kelapa sawit di Indonesia yang terdiri dari Lahan, Produktivitas, Kelembagaan, Kemitraan, Tataniaga, Sarpras, Sertifikasi dan Hilirisasi. Kami mengharapkan riset yang dilakukan BPDPKS bertujuan untuk menanggulangi permasalahan pada petani sawit sehingga mencapai kesejahteraan untuk petani dan berkelanjutan," papar Rino.

Pada sesi kedua, Eddy Martono menyampaikan paparan mengenai Dukungan Penelitian dan Pengembangan Dalam Mendukung Keunggulan Industri Kelapa Sawit Secara Berkelanjutan. Dia juga menjabarkan sejumlah tantangan yang dihadapi industri sawit Indonesia saat ini, dan dukungan penelitian dan pengembangan yang diperlukan dari program riset BPDPKS.

FGD yang dilakukan secara hybrid dihadiri peserta dari stakeholder yang terkait dengan proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan Program Penelitian dan Pengembangan BPDPKS,. Yaitu dari Kementerian, Lembaga, Asosiasi, lembaga penelitian perguruan tinggi yang ada di Indonesia, dan perusahaan-perusahaan industri sawit yang berjumlah sekitar 40 peserta.


 

Komentar Via Facebook :