https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

BPDPKS dan Aspek-PIR Kolaborasi Kembangkan UKMK Sawit di Sultra

BPDPKS dan Aspek-PIR Kolaborasi Kembangkan UKMK Sawit di Sultra

Foto bersama kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Kendari. (Istimewa)


Sultra, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) berkolaborasi mengenalkan UKMK berbasis kelapa sawit melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan yang berlangsung pada 24-26 September 2023 tersebut menghadirkan petani kelapa sawit plasma yang tergabung ke dalam kelembagaan sawit baik Kelompok Tani maupun Koperasi Petani Kelapa Sawit dari empat daerah penghasil sawit di Sultra yakni Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe dan Kolaka Timur.

Helmi Muhansyah, Kepala Divisi KUKM BPDPKS mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk terus mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit dan dalam rangka menghadapai kampanye-kamapanye negatif terhadap sawit dengan berkolaborasi bersama Aspekpir Indonesia.

“Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS menjalankan kebijakan Pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan,” katanya.

Dia menjelaskan, kinerja sektor kelapa sawit pada bulan Agustus 2023 berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik pada tanggal 15 September 2023 menyebutkan  nilai ekspor kelapa sawit (HS 1511) mencapai USD 2.40 Miliar Dolar atau setara dengan Rp36,9 triliun dengan kurs 15.400 per USD.

Lulusan Institut Pertanian Bogor itu juga mengutip pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI pada 16 Agustus 2023 yang menyampaikan hilirisasi tidak hanya pada komoditas mineral, tapi juga non mineral seperti sawit dengan mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan UMKM, bermitra dengan petani sehingga manfaat terasa langsung bagi Masyarakat.

Dia mengharapkan, FGD tidak selesai di tempat acara saja, tetapi dapat menghasilkan rencana aksi yang dapat dilaksanakan oleh peserta nantinya. “Oleh karena itu, melaui FGD UKMK Sawitku Hebat ini, diharapkan dapat menghasilkan aksi nyata dalam membangun UKMK pekebun sawit,” katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara  Asrun Lio M. hum, PhD mengatakan potensi pengembangan kelapa sawit memiliki peluang yang sangat besar, karena didukung oleh adanya potensi sumber daya alam dan respon masyarakat yang sangat baik terhadap pengembangan.

Dia menjelaskan telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam upaya pengembangan kelapa sawit mulai dari pelaksanaan PIR Bun, PIR Trans, kredit koperasi primer anggota, program revitalisasi perkebunan hingga saat ini melalui BPDPKS.

"Di sisi lain, selama tiga tahun terakhir, kita sudah memberikan bantuan benih sebanyak 160.ooo batang untuk 1.000 hektare sawit," ujarnya.

 

Asrun juga mengajak petani kelapa sawit anggota Aspekpir Indonesia untuk mengembangkan kelapa sawit dengan sebaik-baiknya dengan memperhatikan dan mengedepankan asas-asas kelestarian lingkungan dengan kondisi sosial kemasyarakatan dan berkordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Ketua Umum Aspek-PIR Indonesia Setiyono mengatakan, program ini bertujuan untuk mendorong kemampuan masyarakat, khususnya Aspek-PIR dalam mengembangkan sektor hilir kelapa sawit dan pemanfaatan limbahnya sehingga mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.

Ia berharap hal itu mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan peran penting komoditas kelapa sawit bagi perekonomian Indonesia sehingga akan menambah dukungan masyarakat terhadap industri dan kebijakan sawit nasional.

Menurut dia, sawit dan produk turunannya adalah komoditas tanaman perdagangan terpenting bagi Indonesia  sehingga perlu meningkatkan dukungan masyarakat yang lebih luas terhadap keberadaan dan manfaat sawit bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui FGD ini. 

“FGD ini harus  memperkuat kelembagaan koperasi kelapa sawit, khususnya koperasi anggota Aspek-PIR Indonesia, melahirkan usahawan-usahawan dan industriawan berbasis usaha perkebunan kelapa sawit dan mengenalkan aneka produk turunan maupun olahan kelapa sawit yang dapat dipasarkan melalui pusat penjualan produk kelapa sawit Aspekpir atau website  khusus yang dibuat untuk itu,” katanya.

Sementara, Ketua DPD I Aspek-PIR Sulawesi Tenggara, Achmad AS mengapresiasi BPDPKS karena memberikan dukungan kegiatan FGD tersebut. “Kami berharap, program-program lainnya di Sulawesi Tenggara dapat terus memperoleh dukungan dari BPDPKS,” katanya.

Ia juga tidak menampik bahwa petani kelapa sawit anggota Aspek-PIR di Sulawesi Tenggara membutuhkan bimbingan untuk memaksimalkan nilai ekonomi kelapa sawit dengan memanfaatkan limbah maupun lainnya.

"Kami sangat senang dengan kehadiran BPDPKS dan Aspekpir Indonesia di Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :