Berita / Nasional /
BPDP Luncurkan Katalog 100 Produk UKMK Sawit, Dorong Industri Hijau dan Inklusif
BPDP meluncurkan Katalog 100 Produk UKMK Sawit edisi kedua. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co – Di tengah sorotan dunia terhadap isu keberlanjutan dan lingkungan, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kembali mengambil langkah progresif. Hari ini, BPDP resmi meluncurkan Katalog 100 Produk UKMK Sawit edisi kedua, sebagai upaya konkret mendorong transformasi industri sawit ke arah yang lebih hijau, inklusif, dan berdaulat.
Peluncuran yang berlangsung di Auditorium BPDP, Komplek KKP, Jakarta, Kamis (19/06) ini dihadiri para pelaku UKMK sawit dari berbagai daerah, mitra kerja, peneliti, serta perwakilan pemerintah. Dalam sambutannya, Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurachman, menegaskan bahwa katalog ini merupakan hasil kerja kolektif pemberdayaan UKMK sejak 2022 hingga 2025.
“Kami mempersembahkan katalog ini bukan sekadar daftar produk, tapi sebagai simbol kontribusi UKMK sawit terhadap pembangunan ekonomi hijau Indonesia,” ujar Eddy.
Katalog edisi kedua ini merupakan penyempurnaan dari edisi perdana yang telah diterbitkan pada 2023. Isinya menampilkan 100 produk unggulan hasil inovasi pelaku usaha kecil, mikro, dan koperasi sawit sepanjang tahun 2024 hingga 2025. Produk-produk tersebut mencakup berbagai kategori, mulai dari minyak sawit berkelanjutan, pupuk organik, sabun, kosmetik, hingga kerajinan dari limbah sawit.
BPDP ingin mengubah persepsi bahwa kelapa sawit hanya sebatas minyak goreng. Eddy menekankan bahwa sawit menyimpan potensi luar biasa jika diolah secara inovatif.
“Kita ingin masyarakat melihat bahwa kelapa sawit punya potensi yang jauh melampaui itu. Dari sabun, lotion, lilin aroma, sampai kriya ramah lingkungan semua bisa dihasilkan dari sawit,” jelasnya.
Katalog ini tak hanya berfungsi sebagai etalase produk, tapi juga sebagai ruang promosi hasil riset yang didanai BPDP. Selain pendanaan, BPDP juga memberikan pelatihan teknis, workshop pembuatan produk, hingga fasilitasi promosi di berbagai pameran dalam dan luar negeri.
Program pemberdayaan UKMK Sawit ini merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Promosi Perkebunan. Tujuannya adalah meningkatkan nilai tambah produk, memperluas akses pasar, menarik investasi, dan memperkuat citra produk perkebunan di mata publik.
Data BPDP mencatat, pada tahun 2023 tercatat 547 pelaku UKMK sawit yang diberdayakan. Jumlah itu meningkat menjadi 798 pada 2024, dan hingga Mei 2025 telah mencapai 532 pelaku. Sebagian besar dari mereka kini menghasilkan produk-produk unggulan yang dimuat dalam katalog ini.
BPDP berharap katalog ini bisa menjadi sumber informasi sekaligus inspirasi bagi para pelaku UMKM, koperasi, petani, hingga investor untuk berkolaborasi dan mengembangkan produk sawit bernilai tambah.
“Melalui UKMK, kami ingin menjadikan sawit sebagai sumber kehidupan, bukan sekadar komoditas. Dari petani hingga konsumen, semua harus merasakan manfaatnya,” tutup Eddy.
Dengan peluncuran Katalog 100 Produk UKMK Sawit, BPDP kembali menegaskan perannya sebagai motor penggerak transformasi industri sawit Indonesia. Lebih dari sekadar mendukung ekonomi nasional, BPDP juga merintis jalan menuju masa depan industri yang lebih hijau, adil, dan lestari.







Komentar Via Facebook :