Jakarta, elaeis.co - Meningkatnya ekspor pekan ini diperkirakan akan mendongkrak harga kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives pekan depan.

"Kami berharap harga diperdagangkan (pekan depan) antara 3.900-4.500 Ringgit Malaysia per ton," kata pedagang minyak sawit, David Ng dikutip dari Bernama, Minggu (27/11).

Jika merunut dari penjelasan perusahaan Inspeksi Independen AmSpec Agri Malaysia pada Jumat lalu, kenaikan jumlah ekspor produk minyak sawit di Negeri Jiran itu memang lumayan tinggi.

AmSpec menyebut, dari tanggal 1-25 November, jumlah ekspor produk minyak sawit Malaysia naik 4,7 persen menjadi 1.199.383 ton dibanding 1-25 Oktober 1.146.123 ton.

Hal ini juga diamini Surveyor Kargo Cociete Generale de Surveilance. Namun angka kenaikan jumlah ekspor-nya beda tipis.  

Surveyor Kargo mengatakan, jumlah ekspor produk minyak sawit Malaysia 1-25 November naik 4,1 persen menjadi 1.192.881 ton dibanding 1-25 Oktober 1.146.113 ton.

Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Desember 2022 naik 269 Ringgit menjadi 4.060 Ringgit Malaysia per ton.

Begitu pula kontrak pengiriman CPO Januari 2023 menguat 286 Ringgit menjadi 4.114 Ringgit Malaysia per ton. Februari 2023 juga naik 290 Ringgit menjadi 4.140 Ringgit Malaysia per ton.

Untuk kontrak pengiriman CPO Maret-April 2023 juga kembali melesat. Kenaikan di dua bulan ini sama, yakni 294 Ringgit menjadi 4.152-4.129 Ringgit Malaysia per ton dan bulan Mei 2023 juga naik 284 Ringgit menjadi 4.086 Ringgit Malaysia per ton.