Berita / Nasional /
Bila Ingin Punya Periset Sawit yang Mumpuni, Pemerintah Mesti Dengar Saran Rektor ITSI Ini
Teks Foto: Rektor ITSI Medan, Purjianto SE MM, memberikan saran kepada Pemerintah terkait peningkatan kualitas peneliti sawit. (Foto: hendrik)
Medan, elaeis.co - Bila benar-benar ingin mempunyai dosen atau akademisi yang mampu melakukan riset atau penulisan soal sawit secara mumpuni, Pemerintah mesti mendengar saran-saran dari kalangan kampus sawit.
Salah satunya adalah saran yang dilontarkan oleh Rektor Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), Purjianto SE MM.
"Saran saya ke Pemerintah, tolonglah para dosen atau pengajar itu dikurangi beban atau kewajiban dalam urusan pelaporan administrasinya," kata Purjianto menjawab pertanyaan elaeis.co, Jumat (16/2/2024).
Hal tersebut ia ungkapkan seusai memberikan kata sambutan dalam acara lokakarya dosen untuk semester genap tahun akademik 2023-2024 di Ruang Sidamanik LPP Agro Nusantara, Medan.
Ia mengungkapkan, setiap semester para dosen, termasuk yang ada di kampus ITSI, sering harus menyusun sedemikian rupa agar bisa menyiapkan seluruh laporan.
"Laporan-laporan itu kemudian mengunggah dan menyampaikannya secara daring ke instansi terkait. Di saat yang sama, para dosen juga tetap menjalankan kewajibannya untuk mengajar," ungkap Purjianto.
Kata dia, dengan mengurangi kewajiban yang sifatnya administratif, maka dosen akan mampu fokus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian ke masyarakat. Sesungguhnya, Tri Dharma ini yang paling pokok dalam dunia akademis kita," Purjianto menambahkan.
Namun, betapa beratnya pun situasi itu, kata Purjianto, masih mampu membuat sejumlah akademisi di ITSI melakukan penelitian soal sawit, khususnya yang bersifat terapan.
"Termasuk penelitian yang dibiayai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang diperoleh ITSI pada tahun 2023 yang lalu," ungkap Purjianto.
Sementara itu, salah satu dosen di kampus ITSI yang tak ingin disebutkan namanya, juga menyatakan sikap yang sama seperti yang dilontarkan Purjianto.
"Urusan administrasi bisa merepotkan, memakan waktu juga. Belum lagi kita juga harus mengurusi para mahasiswa di ITSI ini, termaauk kalau mereka mau ujian skripsi, misalnya," kata sang dosen kepada elaeis.co.
Sebelumnya Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I periode 2022 – 2026 memberikan semangat kwpada para dosen di kampus ITSI.
Khususnya, kata dia, agar mau melakukan penulisan, baik menulis di jurnal - jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri, atau pun melakukan riset atau penelitian yang mendalam soal sawit.
Sebab dengan demikian, kata Matondang, hal tersebut akan berpengaruh positif dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sawit di kancah nasional. (*)







Komentar Via Facebook :