Berita / Sumatera /
Berulang Kali Didemo, Perusahaan ini Belum Realisasikan Kebun Plasma
Pabrik kelapa sawit milik PT SJI Coy
Pasir Pangaraian, elaeis.co - Masyarakat Suku Chaniago Kota Lama, Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, kesal karena tuntutan mereka dalam unjuk rasa beberapa waktu lalu sampai sekarang tidak digubris PT Sumber Jaya Indonusa (SJI) Coy.
Perusahaan itu tak kunjung merealisasikan kebun plasma 20 dari HGU sesuai peraturan yang berlaku.
Sekretaris Komisi II Anggota DPRD Rohul, Hasby Assodiqi, mengatakan, masyarakat Suku Chaniago sebelumnya sudah melakukan aksi di pintu masuk PT SJI Coy dan mengancam bila tuntutan kebun plasma tidak dipenuhi maka mereka akan aksi lagi.
Bahkan, kata dia, masyarakat juga meminta PT SJI Coy mengembalikan tanah adat peninggalan Kerajaan Kunto Darussalam sekira 625 hektare yang saat ini dikuasai perusahaan.
"Sejak berdirinya perusahaan itu, memang belum pernah memberikan kontribusi terhadap masyarakat. Apalagi soal kebun plasma yang mereka janjikan, hingga saat ini belum juga dipenuhi PT SJI Coy," kata anggota Fraksi NasDem itu kepada elaesi.co, Selasa (5/7).
Masyarakat telah memasang plang 'Tanah Ini Milik Suku Chaniago Kelurahan Kota Lama' di areal PKS PT SJI Coy. Masyarakat mengaku, ratusan hektar tanah tersebut telah dikuasai perusahaan sejak 20 tahun silam.
"Bila manajemen PT SJI Coy tidak bersedia memberikan kompensasi atau pola kemitraan, maka masyarakat meminta perusahaan mengembalikan tanah suku Chaniago sekitar 625 hektare," paparnya.
Menurutnya, sejak dulu turun temurun suku Chaniago punya hak ulayat suku namun kini telah dikuasai oleh perusahaan. "Pihak PT SJI Coy menganggap remeh dokumen pembuktian yang dibawa oleh masyarakat suku Caniago tersebut," katanya.
Menurut Hasby, pemerintah daerah seharusnya segera menyelesaikan perkara lahan masyarakat yang banyak dikuasai perusahaan yang ada di Rohul. Apalagi perusahaan kerap tidak memberikan hak masyarakat sesuai ketentuan undang-undang.
"Kami mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait segera menindak tegas perusahaan sawit nakal di Rohul ini, persoalan lahan ini tidak kunjung tuntas sehingga konflik antara perusahaan dan masyarakat masih terjadi," ujarnya.







Komentar Via Facebook :