https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Begini Cara Redam Black Campaign Terhadap Sawit

Begini Cara Redam Black Campaign Terhadap Sawit

Ilustrasi (Int.)


Jakarta, Elaeis.co - Kelompok-kelompok anti sawit, baik kompetitor maupun LSM atawa NGO, seolah tak pernah menyerah menebar propaganda. Berbagai kampanye hitam (black campaign) dibuat untuk menyudutkan sawit.

Beragam macam isu diciptakan dan didaur ulang, lalu disebarluaskan sehingga muncul kesan bahwa yang dituduhkan adalah sebuah kebenaran.

"Minyak sawit dituduh tidak sehat, perkebunan sawit merusak lingkungan, lalu ada lagi isu ketenagakerjaan, isu pekerja anak, membunuh satwa langka atau dilindungi. Macam-macamlah isunya, padahal itu belum tentu benar. Tapi karena terus direproduksi dan disebarkan, ya seakan itu jadi benar," kata akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Rachmat Pambudy MS, dalam sebuah webinar yang dihadiri Elaeis.co, Jumat (9/10/2021).

Ia lalu mencontohkan soal satwa langka atau dilindungi yang mati terjerat di kebun sawit. Kata dia, para petani sawit sebenarnya membuat jeratan bagi babi hutan atau monyet yang kerap merusak tanaman sawit, terutama yang masih berstatus tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan di tahun pertama (TM-1).

Pohon sawit dengan kategori itu, kata Rachmat, umumnya masih pendek dan berpotensi dirusak babi hutan. "Maka dibuatlah jerat untuk menjebak babi hutan. Sayangnya, yang kena justru hewan lain. Lalu, entah bagaimana, ini jadi bahan kampanye hitam pihak anti sawit," jelasnya. 

"Atau isu pekerja anak di perkebunan. Suami dan istrinya yang berprofesi sebagai petani sawit atau karyawan perkebunan sawit bingung anaknya mau dititipkan ke mana. Lalu diajaklah anak mereka ke kebun sawit agar bisa diawasi oleh orang tuanya. Entah bagaimana kemudian muncul foto anak di kebun sawit dan dinarasikan perkebunan sawit mempekerjakan anak di bawah umur," kritiknya lagi.

Rachmat yakin black campaign seperti itu bisa diatasi. Namun dibutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, perusahaan, petani sawit, serta media massa. 

"Bagaimana cara menghadapi black campaign? Caranya ya kita netralisir semua isu yang mereka mainkan. Kita ungkap fakta yang sebenarnya dari yang mereka tuduhkan itu. Kalau isu pekerja anak, informasikan apa yang sebenarnya terjadi. Begitu juga isu lainnya," kata Rachmat.

Ia sadar tidak gampang melawan black campaign, tetapi tetap saja harus dihadapi. "Harus dijelaskan kepada masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi," tegasnya.

"Sembari itu berjalan, di sisi lain, pemerintah juga harus terus menyempurnakan praktek berkelanjutan dalam industri sawit nasional," pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :