https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Beda Produktivitas Sawit Rakyat dan Perusahaan Makin Jomplang

Beda Produktivitas Sawit Rakyat dan Perusahaan Makin Jomplang

Petani diminta meningkatkan produktivitas karena produktivitas kebun sawit rakyat jauh di bawah PBS. Foto: Adin Salihin


Jakarta, elaeis.co - Di saat produktivitas perkebunan kelapa sawit perusahaan besar swasta (PBS) terus naik, produktivitas kebun petani mandiri atau swadaya justru nyaris stagnan.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Moeldoko, lonjakan produktivitas perkebunan sawit PBS terjadi dalam satu dekade tahun terakhir.

Pada tahun 2010 produktivitas sawit PBS tercatat baru 2,9 ton/hektare (ha), pada 2021 sudah mencapai 3,84 ton/ha. Pada periode yang sama, produktivitas sawit swadaya hanya naik dari 2,5 ton/ha menjadi 2,75 ton/ha.

Kepala Kantor Staf Presiden itu khawatir suatu saat produktivitas sawit rakyat justru akan turun dan akan mempengaruhi total produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia.

“Stagnasi ini menjadi persoalan kritikal, jangan sampai semakin turun. Tidak ada alasan, alasan pupuk lah, tetek bengek itu. Kita harus tetap waspada,” katanya dalam webinar ‘Kondisi Perdagangan Kelapa Sawit Nusantara’ yang berlangsung Kamis (21/7).

Dari data yang dia pegang, tahun 2021 lalu produksi CPO PBS mencapai 30,7 juta ton atau 61,8 persen dari total produksi nasional. Sedang perkebunan swadaya menghasilkan 16,7 juta ton CPO (33,7 persen) dan sisanya dari perkebunan negara.

Dari sisi luas lahan, luas kebun petani swadaya mencapai 6 juta ha atau 40 persen dari sekitar 15 juta ha luas lahan sawit nasional. Dari data tersebut tampak bahwa luas lahan petani swadaya tidak diimbangi dengan tingkat produktivitas.

“Meski peran perkebunan rakyat dalam produksi CPO nasional cukup signifikan, tapi produktivitasnya masih rendah dibandingkan PBS. Ini perlu jadi perhatian, bahaya kalau gap-nya terlalu tinggi,” tambahnya.

 

Komentar Via Facebook :