Berita / Kalimantan /
Audit Tata Kelola, Perusahaan Kelapa Sawit Jalani Uji Petik
Tim Audit Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar melakukan audit tata kelola perkebunan sawit. Foto: BPKP Kalbar
Sungai Raya, elaeis.co – BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat (kalbar) melakukan peninjauan ke perkebunan kelapa sawit yang berada di Desa Sui Deras, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, dalam rangka Audit Tujuan Tertentu Tata Kelola Industri Kelapa Sawit.
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar, Ayi Riyanto, turun langsung dalam peninjauan itu bersama dengan Inspektur Kabupaten Kubu Raya, H.Y. Hardito, dan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kubu Raya, Elfizar Edrus.
"Audit masih berlangsung. Kebutuhan akan existing data masih tinggi guna melihat kondisi yang lebih relevan pada objek pengawasan," kata Ayi melalui keterangan resmi Tim Audit Tata Kelola Kelapa Sawit BPKP Kalbar, Selasa (20/9).
Diantara objek yang didatangi adalah perusahaan pengolah kelapa sawit. "Dijadikan sebagai salah satu sample dalam mendapatkan gambaran tata kelola sawit yang saat ini berlangsung," sebutnya.
Pada kunjungannya ke perusahaan tersebut, Tim Audit Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar berkoordinasi dengan manajer operasional perusahaan.
"Pengolahan kelapa sawit diaudit semua, mulai dari panen di kebun hingga dikirimkan kepada pabrik yang menghasilkan produk turunan dari kelapa sawit tersebut," paparnya.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki lahan perkebunan sawit terluas di dunia dengan luasan mencapai 16,3 juta Ha. Produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit mencapai 216,5 juta ton per tahun (Kementerian Pertanian, 2019) dan Indonesia mampu memproduksi CPO sekitar 46-48 juta ton per tahun.
Dengan derasnya arus ekspor CPO, menimbulkan risiko potensi kelangkaan dan kemahalan harga dari produk-produk turunan CPO seperti minyak goreng dan produk lainnya. Lebih-lebih saat harga CPO dunia mengalami kenaikan.
Pemerintah lantas melakukan audit yang bertujuan memberikan rekomendasi perbaikan tata kelola industri kelapa sawit, penguatan pengendalian, dan peningkatan efektifitas manajemen risiko pembangunan nasional pada sektor perkebunan dan industri kelapa sawit.







Komentar Via Facebook :