https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Agar Terhindar dari Musim Trek, Ini Kiat yang Dipakai Petani Sawit di Siak

Agar Terhindar dari Musim Trek, Ini Kiat yang Dipakai Petani Sawit di Siak

Katimin, petani sawit di Siak, bersama TBS sawit dari kebunnya yang siap dipasarkan. (Bayu/Elaeis)


Siak, elaeis.co - Cara berkebun Katimin, petani sawit dari Kabupaten Siak, ini bisa menjadi percontohan bagi petani-petani sawit lain di Indonesia. Caranya merawat kebun sawitnya memang bisa dikatakan berhasil.

Saat berbincang dengan elaeis.co beberapa hari lalu, Katimin mengaku bahwa kebun sawitnya selama ini memang tidak pernah kenal musim trek.

Rahasianya, kata dia, adalah dengan melakukan pemupukan secara rutin dengan dosis yang sesuai. Jika sudah melakukan itu, dijamin tidak akan terjadi penurunan produksi secara drastis atau musim trek, seperti yang dirasakan hampir seluruh petani sawit saat ini.

Katimin mengaku hanya menggunakan tiga jenis pupuk saja selama ini.

"Kita hanya menggunakan 3 jenis pupuk, yaitu Dolomit, abu janjang dan NPK 13827. Setiap tahunnya memang pupuk itu saja yang kita pakai," kata dia.

Dia juga membeberkan bagaimana pola pemupukan dengan 3 jenis pupuk itu.

"Pola pemupukan kita 2 bulan sekali. Dolomit dosisnya kita pakai 4 kg per pokok per tahun. Abu janjang kita pakai 6 kg per tahun. Untuk NPK 13827 granular itu kita pakai 7,5 sampai 8 kg per tahun. Yang menjadi prioritas kita memang NPK ini," ujarnya.

Dia mengaku, dari 2 hektar kebun sawit miliknya yang dikelola dengan pola tersebut, hasilnya sangat memuaskan.

"Alhamdulillah hasilnya, dalam rotasi panen per 10 hari, kita masih dapat 1,8 sampai 2,7 ton dalam 2 hektarnya. 2,7 ton itu waktu panen puncak. Dan paling rendah 1,8 ton," kata dia.

"Jadi memang kuncinya itu harus rajin dan rutin mupuk, hasilnya pasti membludak juga. Gak akan kenal musim trek," pungkasnya

Komentar Via Facebook :