Jakarta, elaeis.co - Sebanyak 90 proposal penelitian dan pengembangan resmi dinyatakan lolos ke tahap presentasi dalam Program Grant Riset Sawit (GRS) 2025. 

Pengumuman ini dirilis oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Komite Penelitian dan Pengembangan pada Selasa (16/9).

Menurut keterangan resmi, proposal yang masuk telah melewati serangkaian seleksi ketat. Dimulai dari pemeriksaan administratif untuk memastikan kelengkapan dokumen, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi substansi yang menilai bobot keilmuan, manfaat praktis, hingga relevansi dengan tantangan industri sawit.

Tak hanya perguruan tinggi besar, proposal juga datang dari berbagai lembaga riset, praktisi industri, hingga kalangan profesional. Fakta ini menunjukkan tingginya antusiasme terhadap pengembangan riset sawit, sebuah sektor yang selama ini menjadi salah satu penopang utama devisa Indonesia.

Topik penelitian yang lolos juga menggambarkan luasnya cakupan isu strategis di industri sawit. Ada yang menyoroti peningkatan produktivitas kebun rakyat lewat penggunaan bibit unggul bersertifikat. Ada pula riset tentang keberlanjutan perkebunan sawit, termasuk pengurangan emisi karbon dan penerapan standar ISPO.

Di sisi hilir, penelitian tak kalah menarik. Mulai dari inovasi biofuel dan energi hijau, pangan sehat berbasis sawit, hingga biomaterial dan bio-packaging ramah lingkungan. Beberapa proposal bahkan menyentuh digitalisasi tata kelola perkebunan dengan sistem informasi yang bisa meningkatkan transparansi rantai pasok.

Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurachman dalam keterangannya menegaskan riset merupakan kunci menjaga daya saing sawit Indonesia di tengah kompetisi global. Tanpa inovasi, sawit hanya akan dipandang sebagai bahan mentah semata. Padahal, potensi kelapa sawit jauh lebih besar.

“Dengan riset, sawit bisa bertransformasi menjadi sumber energi hijau, pangan sehat, bahkan bahan baku industri masa depan. Inilah nilai tambah yang harus terus dikembangkan,” tegasnya. 

Kini, 90 proposal yang lolos akan diuji melalui sesi presentasi di hadapan tim penilai. Dari tahap inilah akan diputuskan siapa saja yang berhak menerima pendanaan riset sawit 2025.

Hasil penelitian yang terpilih diharapkan tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah, tetapi juga mampu diterapkan langsung di lapangan. Mulai dari membantu petani swadaya meningkatkan produktivitas, hingga memperkuat industri hilir yang memberi nilai tambah lebih besar.

Bagi yang penasaran, daftar lengkap 90 judul riset yang berhasil menembus tahap presentasi bisa dicek langsung melalui laman BPDPKS atau klik link dibawah ini.

Klik di Sini