https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

76.000 Hektar Kebun di Kalsel Perlu Diremajakan, Apkasindo: Demi Sawit Berkelanjutan

76.000 Hektar Kebun di Kalsel Perlu Diremajakan, Apkasindo: Demi Sawit Berkelanjutan

Ilustrasi perkebunan sawit di Kalimantan. Foto: gatra.com


Banjarbaru, elaeis.co - Dari catatan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), ada 76.000 hektar perkebunan kelapa sawit di provinsi itu perlu diremajakan. Pasalnya kebun tersebut sudah tidak produktif.

Sementara target PSR sepanjang 2023 ini di provinsi itu hanya sebesar 10.000 hektar. Sementara luasan kebun kelapa sawit di Kalsel mencapai 109.778 hektar.

Menurut Ketua DPW Apkasindo Kalimantan Selatan (Kalsel), Samsul Bahri, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebun tersebut tidak berproduksi dengan maksimal. Yakni lantaran usianya yang sudah tua atau penggunaan bibit abal-abal atau bukan bibit unggul tidak bersertifikat.
 
"Dari data yang kita peroleh, hampir tiap tahunnya 500 hektar kebun masuk usia diremajakan dan produksi rendah," ujarnya kepada elaeis.co, Rabu (11/10).

Sementara dari catatannya penggunaan bibit tidak unggul tadi di Kalsel mencapai 20%. Ini, kata Samsul, akibat dari sulitnya petani mendapatkan bibit bersertifikat saat awal pembangunan kebun. Selain harus memenuhi persyaratan khusus, petani juga dihadapkan dengan harga yang tidak murah.

"Untuk penangkar sendiri dulu juga tidak bisa sembarangan. Harus melewati birokrasi yang agak sulit. Izin penangkar hingga IUP harus dimiliki," bebernya.

Akhirnya, lanjut dia, ketersediaan bibit unggul di lapangan terbatas, sementara petani tidak sabar untuk membangun kebun kelapa sawit. Kemudian membeli bibit yang mudah didapat meskipun kualitasnya tidak diketahui.

"Untuk itu peremajaan kebun sudah sepatutnya digesa. Sehingga target kelapa sawit berkelanjutan terwujud," tandasnya.

Komentar Via Facebook :