https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

6 Tahun Menjerit, Petani Sawit Keerom Butuh Perhatian

6 Tahun Menjerit, Petani Sawit Keerom Butuh Perhatian

Petani sawit di Papua. Ist


Papua, Elaeis.co - Sudah hampir 6 tahun petani kelapa sawit di Kabupaten Keerom, Papua harus merogoh kocek lebih dalam agar buah kelapa sawit hasil kebunnya dapat terjual. Pasalnya di kabupaten tersebut tidak ada pabrik kelapa sawit (PKS) yang menampung hasil panen para petani.

"Dulu ada PKS dari PTPN II tapi sudah 6 tahun tutup karena bangkrut," kata Ketua DPW APKASINDO Papua, Albetyoku kepada elaeis.co, Jumat (28/1/2022).

Kata Albet, karyawan PTPN II masih ada di kabupaten itu hanya saja pabrik sudah tidak beroperasi lagi. Untuk itu pihaknya saat ini tengah melobi para investor untuk mengoperasikan kembali pabrik tersebut. 

"Kalau pabrik ini tidak juga beroperasi, petani kelapa sawit wilayah ini akan merana terus. Biaya operasional menjadi mahal, panen, biaya angkutan karena harus menjual ke kabupaten tetangga. Belum lagi harga perawatan kebun seperti pupuk kini juga melambung tinggi," ujarnya.

Lanjutnya, sudah perawatan tinggi harga TBS di Papua bahkan belum pecah dari angka Rp2.000/kg. Padahal di provinsi lain sudah menyentuh angka Rp3.000/kg.

Padahal, lanjut Albert lagi kelapa sawit sangat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat saat ini. Dimana di provinsi Papua pola perkebunan skema PIR sudah berjalan. Belum lagi perkebunan kelapa sawit swadaya petani.

"Ini tentu memberi ruang untuk perbaikan ekonomi bagi masyarakat. Jadi kita minta perhatian pemerintah agar ada solusi untuk mengoperasikan pabrik di wilayah Keerom. Agar masalah petani yang sudah bertahun-tahun itu selesai dan ekonomi semakin bagus," pintanya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :