https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

2,04 Ton Minyak Goreng Ilegal Diamankan di Batam, Amran: Bisa Ganggu Stabilitas Harga

2,04 Ton Minyak Goreng Ilegal Diamankan di Batam, Amran: Bisa Ganggu Stabilitas Harga

Menteri Pertanian Amran Sulaiman.


Jakarta, elaeis.co - Kementerian Pertanian kembali mencatat temuan mengejutkan. Sebanyak 2,04 ton minyak goreng ilegal berhasil diamankan di Batam, Kepulauan Riau. Ironisnya, temuan ini terjadi di tengah Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan temuan ini bukan sekadar angka. “Ini sangat ironis. Kita produsen terbesar, tapi minyak goreng ilegal masih bisa masuk,” ujar Amran dalam konferensi pers, Selasa (25/11).

Minyak goreng ilegal itu ditemukan bersamaan dengan puluhan ton komoditas lain, termasuk 40,4 ton beras, gula, tepung, susu, mi impor, parfum, dan frozen food. Lima anak buah kapal kini tengah diperiksa, sementara seluruh barang disegel menunggu proses hukum lebih lanjut.

Menurut Amran, dampak terbesar bukan pada jumlahnya, tapi pada psikologis jutaan petani di Indonesia. “Barang ilegal seperti ini bisa menurunkan motivasi petani dan mengancam produksi nasional. Pemerintah tidak boleh membiarkan hal ini terjadi,” tegasnya.

Penyitaan minyak goreng ilegal ini dilakukan sebelum kapal sepenuhnya bersandar di Pelabuhan Tanjung Sengkuang, berkat koordinasi ketat antara Pangdam, Kapolda, Gubernur, Wali Kota, dan Dandim setempat. Amran menekankan, jalur penyelundupan akan ditelusuri hingga tuntas, termasuk oknum-oknum yang terlibat.

Kasus ini menambah daftar panjang penyelundupan komoditas pangan ilegal di Indonesia. Sebelumnya, Amran pernah menyegel 250 ton beras ilegal di Sabang, Aceh. Praktik-praktik seperti ini, menurut Amran, merusak stabilitas harga di pasar lokal, melemahkan semangat petani, dan mengganggu target pemerintah untuk bebas impor beras pada 2025.

Di sisi lain, temuan ini juga menjadi alarm bagi pemerintah untuk memperkuat pengawasan distribusi pangan. Amran menyebut, koordinasi antar instansi menjadi kunci utama, mulai dari aparat keamanan hingga pejabat daerah, agar komoditas ilegal tidak sampai merusak pasar domestik.

Sejumlah pengamat menilai, meski jumlah minyak goreng ilegal yang diamankan terbilang kecil, dampaknya bisa signifikan. Harga minyak goreng, yang selama ini masih sensitif terhadap pasokan, bisa terguncang jika praktik penyelundupan terus terjadi.

Dengan penindakan tegas ini, pemerintah berharap bisa memberi efek jera sekaligus menjaga kepercayaan petani. Amran menegaskan, stabilitas harga pangan nasional bukan sekadar soal kuantitas produksi, tapi juga soal memastikan komoditas legal sampai ke tangan konsumen.

Indonesia memang produsen sawit terbesar, tapi pengawasan yang longgar tetap memberi celah bagi penyelundupan. Penindakan terbaru di Batam diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa minyak goreng ilegal tidak akan diabaikan.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :