Berita / Sumatera /
Produksi Biodiesel di Daerah Butuh Dukungan Pemerintah dan Swasta
Biodiesel yang merupakan campuran solar dan minyak sawit. Foto: Kemen ESDM
Bengkulu, elaeis.co - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Provinsi Bengkulu berharap industri biodiesel bisa dikembangkan di daerah itu. Apalagi warga biasa saja di Bengkulu ada yang sudah berhasil membuat biodiesel dari minyak jelantah dengan peralatan sederhana.
Wakil Ketua Kadin Provinsi Bengkulu, Diarwin Komena mengatakan, pengembangan biodiesel di Bengkulu sangat mungkin terjadi mengingat pasokan minyak sawit atau CPO yang cukup banyak. Meski begitu, dibutuhkan peran serta pemerintah untuk merealisasikan hal tersebut.
"Bisa saja di Bengkulu didirikan industri khusus biodiesel, tapi itu butuh peran pemerintah juga," kata Diarwin, kemarin.
Menurutnya, tanpa dukungan dari pemerintah, maka pengembangan biodiesel tidak akan terealisasi dengan baik. Sebab akan ada banyak kendala yang ditemukan pada saat proses pendirian pabrik, mulai dari masalah perizinan hingga masalah konflik kepentingan di daerah dengan masyarakat.
"Kalau ada peran pemerintah, hal-hal itu bisa diminimalisir," tuturnya.
Ia mengatakan, pengembangan biodiesel dalam skala besar tidak bisa menggunakan alat yang sederhana meskipun konsep pembuatannya cukup sederhana. Oleh sebab itu, selain peran dan dukungan dari pemerintah, juga diperlukan dukungan dari pihak swasta dalam hal ini investor.
"Kita memerlukan investor yang mampu membiayai program pengembangannya. Kalau tidak ada, maka sudah dipastikan akan sulit," ujarnya.
Ia mengaku, pada tahap awal pengembangan, tidak perlu mendirikan pabrik dalam skala besar. Cukup pabrik skala kecil terlebih dahulu.
“Jika dalam proses produksi tidak menemukan kendala dan berjalan dengan lancar dan sukses, barulah kemudian mendirikan pabrik biodiesel dalam skala yang lebih besar. Ini membutuhkan tahapan juga," tutupnya.







Komentar Via Facebook :