Berita / Bisnis /
Portofolio Bisnis Makin Berkembang, Aset Holding BUMN Pangan Terus Tumbuh
Jakarta, elaeis.co – Keberadaan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan berperan penting sebagai ujung tombak atau eksekutor program-program strategis pangan. Seperti pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan dari tingkat petani di hulu hingga konsumen di hilir.
Karena itu, BUMN yang dapat diandalkan dalam menjalankan program-program ketahanan pangan pemerintah harus didukung. Tren pertumbuhan pendapatan dan aset Holding BUMN Pangan juga menjadi hal penting yang harus terus didorong guna memastikan profitabilitas dan keberlanjutan ujung tombak industri pangan tersebut tetap terjaga.
“Holding BUMN Pangan yang sehat menjadi kunci bagi keberhasilan program pangan pemerintah. Maka dari itu, ID FOOD berkomitmen terus meningkatkan pertumbuhan kinerjanya melalui tata kelola dan inovasi yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, dalam siaran pers dikutip Minggu (29/9).
Dia mengatakan, jelang 3 tahun pasca terbentuk pada tahun 2022 lalu, kinerja ID FOOD semakin membaik. Pada kinerja tahun buku 2023, ID FOOD berhasil mencatatkan pertumbuhan aset dari Rp 28 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 29 triliun.
Capaian tersebut menandai tren pertumbuhan aset ID FOOD sejak tahun 2020, dimana pada periode tahun 2020-2023 aset perusahaan konsisten meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 14%.
“Adapun rekor pertumbuhan aset paling tinggi terjadi pasca konsolidasi aset Holding BUMN Pangan, dengan peningkatan aset sebesar 48% atau naik dari Rp 14,4 triliun menjadi Rp 27,8 triliun,” jelasnya.
Sampai dengan semester I tahun 2024, ID FOOD telah berhasil mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp 30 triliun, meningkat dari capaian Rp 29 triliun pada kinerja tahun buku 2023.
“Kami harap pembenahan dan penguatan Holding BUMN Pangan ID FOOD yang masih terus berjalan ini menjadi signal positif bagi upaya pemerintah yang tengah gencar melakukan pembenahan sektor pangan di berbagai lini,” ujarnya.
Pertumbuhan aset pasca konsolidasi tersebut menandai semakin meningkatnya portofolio bisnis pangan dan non pangan ID FOOD. Dari yang sebelumnya bergerak di industri gula, kelapa sawit, teh, perdagangan dan distribusi, karung plastik, dan alat kesehatan, ID FOOD menambah daftar portofolio bisnis baru yang sangat strategis pasca holding, seperti lini pertanian, peternakan, perikanan, garam, dan logistik.
“Penambahan portofolio tersebut didukung dengan pertambahan fasilitas dan aset strategis yang dikelola dan dikembangkan perusahaan. Ini tentunya menjadi modal yang sangat penting untuk memperkuat peran perusahaan dalam menjalankan dan mendukung program-program pangan strategis untuk ketahanan pangan,” terangnya.
Disebutkannya, saat ini ID FOOD diperkuat oleh sejumlah fasilitas bisnis seperti 6 pabrik gula, 3 pabrik minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), 2 pabrik teh, 15 penggilingan padi, 11 peternakan sapi dan unggas, 3 pabrik garam, 6 pelabuhan perikanan, 1 pabrik pakan ikan, 7 galangan kapal, 2 pabrik kemasan karung plastik, 1 pabrik alat kesehatan, dan lebih dari 80 kantor cabang distribusi dan perdagangan serta pergudangan.
“Pengembangan aset dan fasilitas bisnis ini juga secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja positif dan pertumbuhan laba bersih ID FOOD,” sebutnya.
Pihaknya memastikan ID FOOD siap menjadi eksekutor program-program strategis pangan yang disiapkan dan dijalankan pemerintah. “Untuk mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional, kami siap bersinergi dengan memberdayakan aset-aset yang dimiliki perusahaan,” tutupnya.
Komentar Via Facebook :