https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Pemprov Jambi Sediakan 200 Bibit Subsidi, Semoga Tepat Sasaran!

Pemprov Jambi Sediakan 200 Bibit Subsidi, Semoga Tepat Sasaran!

Ilustrasi-peremajan sawit rakyat. (Ist)


Jambi, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Jambi berencana akan salurkan 200 ribu bibit kelapa sawit bersubsidi kepada petani tahun depan. Bibit ini akan disalurkan untuk petani yang akan melakukan peremajaan kebun kelapa sawitnya.

Subsidi yang ditawarkan Pemprov Jambi mencapai Rp30 ribu/batang. Tentu ini akan lebih terjangkau ketimbang harga normal yang mencapai Rp50 ribu lebih.

Bibit itu sendiri berjenis PPKS 540, Simalunggun dan Dampi. Ketiga macam jenis itu ditargetkan tersedia pada Februari 2023 mendatang.

Meski sumringah lantaran ada bantuan tersebut, petani kelapa sawit Jambi justru merasa khawatir jika program bantuan pemerintah itu tidak tepat sasaran.

"Takut kita, itu bukan untuk peremajaan justru untuk pembukaan lahan baru," ujar Suryanto saat berbincang bersama elaeis.co, Kamis (24/11).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD APKASINDO Bungo itu mencontohkan, saat ini tidak sedikit lahan pohon karet yang ditumbang dan dijadikan kebun kelapa sawit. Ia khawatir jika bibit itu justru di berikan kepada petani yang membuka lahan baru seperti itu.

Bukan hanya itu, sampai saat ini juga belum dijelaskan berapa batasan atau jumlah bibit yang dapat dibeli oleh petani. "Bisa saja karena ini subsidi terus ada petani yang membeli lebih dari 1000 batang, misalnya 10.000 batang. Ini kan bahaya dan membuat tidak merata," bebernya.

Untuk itu, sebelum program itu disalurkan pemerintah perlu juga melakukan sosialisasi kepada petani. Apa syarat untuk mendapatkan bibit subsidi tadi. Misalnya dengan menunjukkan data kepemilikan lahan dan data lahan yang akan diremajakan.

"Kalau ini memang untuk petani yang mengalami kesulitan baik itu ekonomi dan lokasi pencarian bibit maka kita akan sangat mendukung. Sebab tepat sasaran," bebernya.

Terlebih lagi kata dia, untuk petani swadaya. Sebab menurutnya petani tersebut membutuhkan bantuan pemerintah.

Sementara menurut aturan, petani yang sudah melakukan PSR dari pemerintah tidak diperbolehkan mendapatkan bantuan atau subsidi apapun. Baik itu alat berat, bahan bakarnya, pupuk bahkan juga bibit tadi.

"Kita berharap program ini memang diberikan kepada petani yang sangat membutuhkan untuk remajakan kebunnya yang sudah masuk usia replanting. Atau kebun yang produksinya sangat rendah," tuturnya.

Alangkah baiknya kata dia, pemerintah melakukan pengawasan penyaluran bibit subsidi ini. Sehingga bantuan ini tepat sasaran. "Jangan sampai justru menjadi ladang bisnis bagi pihak-pihak yang ingin mendapatkan 'keuntungan' dari program ini," tandasnya.

Komentar Via Facebook :