https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Minyak Goreng Buatan FMIPA UI ini Bisa Jadi Solusi Lawan Stunting

Minyak Goreng Buatan FMIPA UI ini Bisa Jadi Solusi Lawan Stunting

Minyak goreng alternatif yang kaya akan asam lemak tak jenuh. foto: ist.


Bandung, elaeis.co – Upaya pencegahan stunting tidak hanya bergantung pada pola asuh dan layanan kesehatan, tetapi juga sangat ditentukan oleh ketersediaan pangan bergizi. Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) memperkenalkan inovasi pangan baru bernama Refined Palm Mono-Olein (RPMO), minyak sawit non-CPO yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan kaya asam lemak tak jenuh.

Produk inovatif ini digagas oleh Prof. Budiawan bersama tim riset FMIPA UI. RPMO didesain bukan sekadar sebagai minyak goreng alternatif, tetapi juga sebagai solusi berkelanjutan untuk mendukung perbaikan gizi dan mencegah stunting.

"RPMO dirancang untuk menjadi pilihan pangan yang sehat, ramah lingkungan, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Inovasi ini bisa membantu meningkatkan asupan mikronutrisi anak sehingga pertumbuhan mereka lebih optimal," jelas Prof. Budiawan saat memperkenalkan produk di ajang Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, 7–9 Agustus 2025.

Keunggulan utama minyak sawit RPMO terletak pada kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan minyak sawit biasa. Asam lemak tak jenuh berperan penting dalam mendukung perkembangan otak, kesehatan jantung, serta penyerapan vitamin esensial.

Selain manfaat nutrisinya, proses produksi RPMO juga dirancang hemat energi dan minim limbah, sehingga menjadikannya bagian dari solusi pangan berkelanjutan. Konsep ini sejalan dengan agenda global menuju sistem pangan ramah lingkungan sekaligus mendukung upaya Indonesia menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di berbagai daerah.

FMIPA UI menegaskan bahwa lahirnya inovasi seperti RPMO minyak sawit sehat, teknologi energi bersih, hingga sistem mitigasi bencana, merupakan bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menjawab tantangan nasional.

"Kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, hingga keberlanjutan lingkungan adalah fokus kami. RPMO adalah contoh nyata bagaimana riset bisa berdampak langsung bagi kehidupan, khususnya dalam upaya pencegahan stunting," tambah Prof. Budiawan.

Dengan diperkenalkannya RPMO, Indonesia kini memiliki minyak sawit inovatif yang tidak hanya bernilai gizi tinggi, tetapi juga ramah lingkungan. Harapannya, produk ini bisa masuk ke pasar pangan dalam negeri, menjadi pilihan sehat masyarakat, dan pada akhirnya membantu menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :