Berita / Sumatera /
Jelang Libur Lebaran, Pabrik Kelapa Sawit di Mukomuko Kompak Turunkan Harga TBS Kelapa Sawit
TBS Kelapa Sawit. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co - Menjelang Libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, sejumlah Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kompak menurunkan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebesar Rp 20 per kilogram mulai 5 April 2024. Pabrik-pabrik yang menurunkan harga tersebut diantaranya PT Muko-muko Indah Lestari (MMIL), PT Karya Sawitindo Mas (KSM), PT Karya Agro Sawitindo (KAS), dan PT Gajah Sakti Sawit (GSS).
Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Iwan Cahaya, sejumlah Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Mukomuko kompak menurunkan harga pembelian TBS kelapa sawit sebesar Rp 20 per kilogram. Penurunan tersebut tentu saja bertolak belakang dengan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) yang terjadi akhir-akhir ini.
"Kami tidak tahu apa alasan pabrik menurunkan harga beli TBS kelapa sawit, padahal harga CPO saat ini telah mencapai Rp 13 ribu lebih per kilogram," ujar Iwan, Jumat 5 April 2024.
Baca Juga: PKS di Mukomuko Tetapkan Jadwal Libur Lebaran: Petani Disarankan Atur Jadwal Panen Sawit
Iwan mengaku, ada beberapa Pabrik Kelapa Sawit yang menurunkan harga beli TBS diantaranya PT. MMIL dan PT.KAS. Dimana mereka menurunkan harga beli TBS kelapa sawit sebesar Rp 20, menjadi Rp 2.430 per kilogram. Sementara PT. GSS juga menurunkan harga beli sebesar Rp 20, menjadi Rp 2.530, dan PT. KSM juga turun Rp 20 menjadi Rp 2.380 per kilogram.
"Rata-rata penurunan harga beli TBS kelapa sawit mencapai Rp 20 per kilogram," tutupnya.
Merespons penurunan harga ini, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora menyebutkan, penurunan harga beli TBS kelapa sawit tersebut sangat mencurigakan. Sebab penurunan harga beli tersebut bertolak belakang dengan kondisi kelapa sawit di lapangan. Dimana saat ini harga CPO telah mencapai Rp 13.200 per kilogram dan produksi TBS kelapa sawit di tingkat petani menurun.
"Sangat aneh dan tidak masuk akal, masa harga CPO naik, produksi TBS kelapa sawit turun, harga malah turun," jelas John.
Baca Juga: Petani Mencium Ketidaktransparanan Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu
Selain itu, penurunan tersebut bertolak belakang dengan harga TBS kelapa sawit disejumlah daerah di Sumatera. Bahkan rata-rata harga TBS kelapa sawit di sejumlah Provinsi di Sumatera naik. Seperti di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, hingga Riau mengalami kenaikan.
"Makin aneh lagi ketika harga TBS kelapa sawit disejumlah provinsi di Sumatera naik malah di Bengkulu turun, ini tidak benar," tutupnya.
Hal tersebut juga mendapatkan sorotan dari Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu Dr Ansori Tawakal SE MM. Menurutnya, penurunan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu sangat tidak wajar.
"Penurunan harga ini sangat tidak wajar, pasti ada hubungan dengan Lebaran Idul Fitri ini, kemungkinan Pabrik Kelapa Sawit mau mendapatkan keuntungan maksimal sebelum libur lebaran, makanya mereka turunkan harga agar bisa menutupi beban-beban seperti biaya operasional, gaji karyawan dan THR," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :