Berita / Internasional /
Indonesia Ajak Negara Sehaluan Berbagi Pengalaman Kembangkan Sawit Berkelanjutan
Direktur Jenderal Amerika Eropa Kemenlu, Umar Hadi. foto: Kemenlu
Jakarta, elaeis.co – Sebanyak 36 perserta dari 17 negara sehaluan (like minded countries/ LMCs) berkumpul di Bogor, Jawa Barat, untuk berbagi best practice dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas untuk Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanjutan berbasis Pertanian Rakyat.
Pelatihan yang dilaksanakan pada 22 Juni-2 Juli 2024 ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI). Pelatihan diikuti oleh para peserta dari berbagai latar belakang seperti peneliti, pengambil kebijakan, pelaku usaha, dan diplomat.
Para peserta berasal dari negara berkembang produsen komoditas pangan penting dunia, seperti kelapa sawit, serta komoditas pertanian lain yang penting bagi ketahanan pangan dunia seperti kopi, kakao, karet, kayu, kedelai dan daging sapi.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Tawarkan Investasi Hilirisasi Sawit ke Tiongkok, dan Ini Hasil Akhirnya
Tujuan pelatihan adalah agar peserta mendapatkan perspektif yang lebih kaya terhadap pertanian rakyat lintas-komoditas.
Direktur Jenderal Amerika Eropa Kemenlu, Umar Hadi menekankan bahwa petani rakyat sangat bergantung pada pertanian kelapa sawit. Ke depannya tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan petani rakyat dapat bertahan dan berkembang di sektor agrikultur.
“Pertukaran pengalaman dan praktik-praktik baik diperlukan untuk menjamin komoditas kelapa sawit dapat bertahan di era pasar global saat ini," katanya dalam pernyataan resmi Kemenlu dikutip Rabu (26/6) .
"Kesejahteraan para petani rakyat sangat bergantung pada komoditas yang mereka produksi, sehingga penting untuk mencapai dunia yang bebas kemiskinan dan kelaparan sebagaimana amanat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)", imbuhnya.
Baca juga: Blok Ekonomi Eurasia Tak Akan Persulit Sawit Seperti yang Dilakukan Uni Eropa
Wakil Rektor IPB Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Masyarakat Agromaritim Prof. Ernan Rustiadi juga sampaikan bahwa IPB telah terlibat secara aktif dalam memperkuat petani dan pemangku kepentingan lokal, serta berkontribusi pada capaian keberlanjutan sektor kelapa sawit.
“Diharapkan pelatihan ini juga dapat meningkatkan kerja sama Indonesia dengan negara-negara Global South melalui kolaborasi, riset, dan pendidikan", pungkasnya.
Selama pelatihan, para peserta akan bertukar pikiran bagaimana mengembangkan pertanian rakyat berkelanjutan untuk mendukung ketahanan rantai pasok pangan global dalam konteks negaranya masing-masing.
Baca juga: Tak akan Ada Perubahan Implementasi EUDR Pasca-pemilu Parlemen Uni Eropa
Mereka akan bertukar pikiran dengan para ahli pertanian berkelanjutan Indonesia di kampus IPB Bogor, kemudian mengunjungi perkebunan kelapa sawit rakyat unggulan maupun perusahaan di Provinsi Riau.
Hibah pelatihan Indonesia kepada negara sehaluan diberikan sebagai bentuk solidaritas kepada negara yang memiliki tantangan serupa. Selain saling berbagai pengalaman best-practices and lesson-learned, pelatihan ini diharapkan dapat merumuskan aspirasi negara-negara penghasil komoditas yang layak didengar oleh masyarakat global.







Komentar Via Facebook :