Berita / Sumatera /
Harga Sawit 'Dipijak', Petani Juga 'Dicekik' soal Pupuk

Ilustrasi-petani kelapa sawit di Kabupaten Siak, Riau. (Sahril/Elaeis)
Jambi, elaeis.co - Beragam masalah kini tengah menjadi momok para petani kelapa sawit di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Selain harga tandan buah segar (TBS) petani yang dibeli tidak sesuai dengan penetapan pemerintah, di wilayah itu harga pupuk juga menjulang tinggi.
Ketua DPD APKASINDO Bungo, Suryanto mengatakan, saat ini harga pupuk diwilayahnya sudah di atas Rp600.000 per 50 kilogram. "Ini bukan naik harga, tapi ganti harga," sindirnya saat berbincang dengan elaeis.co, Sabtu (24/9).
Tentu dengan tingginya harga pupuk tersebut sangat membebani petani dalam merawat kebun sawit. Karena itu saat ini petani tidak memiliki banyak pilihan. Alhasil tidak sedikit yang melakukan perawatan sebisanya saja.
"Kami sudah tiga kali mengadukan permasalahan yang kami hadapi saat ini ke pemerintah pusat. Namun tidak ada respon sama sekali," ujarnya.
Untungnya, lanjut Suryanto, kebijakan penutupan ekspor CPO telah dicabut pemerintah yang membikin petani agak sedikit lega karena harga TBS cenderung membaik dibanding adanya kebijakan tersebut.
"Dulu, pas ada kebijakan itu, hasil kebun petani dibeli hanya Rp400/kg. Saat ini sudah mencapai Rp1.750-1.780/kg," kata dia.
Kendati begitu, jika dibandingkan dengan harga penetapan Pemprov Jambi Minggu ini, masih cukup jauh selisihnya. Dimana harga penetapan Minggu ini Rp 2.412,53/kg.
"Harapan kita, sesuaikan lah harga TBS-nya. Kalau harga bagus, petani masih bisa memupuk dan memenuhi kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :