Berita / Sumatera /
Ekspor Cangkang Sawit Anjlok 80 Persen, ini Penyebabnya
Petugas bbea cukai memeriksa cangkang sawit yang siap diekspor. Foto: DJBC
Bengkulu, elaeis.co - Nilai ekspor cangkang sawit melalui Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu mengalami penurunan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, sejak Januari hingga Juni 2022 nilai ekspor hanya US$ 829 ribu, anjlok dibanding periode yang sama tahun 2021 silam di mana nilainya mencapai US$ 4,18 juta.
“Turun cukup signifikan, mencapai 80 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, kemarin.
Dia menduga penurunan tersebut disebabkan banyaknya aturan yang dibuat oleh pemerintah pada awal tahun 2022 yang menyebabkan banyak pabrik kelapa sawit (PKS) tidak dapat mengelola tandan buah segar (TBS) kelapa sawit lebih maksimal.
"Pada awal tahun banyak kebijakan yang dibuat pemerintah, hingga puncaknya pada saat pelarangan ekspor CPO. Kebijakan-kebijakan tersebut membuat PKS yang biasanya mengolah TBS dalam jumlah besar menjadi lebih sedikit karena banyak tangki CPO yang penuh. Akibatnya produksi CPO dibatasi dan menyebabkan produksi cangkang sawit juga menjadi sedikit," bebernya.
Win menjelaskan, cangkang sawit merupakan produk turunan selain CPO dan kernel sawit. Cangkang didapat dari proses pengolahan TBS menjadi CPO. Jika PKS tidak mengolah TBS menjadi CPO, maka produksi cangkang di PKS juga akan mengalami penurunan yang signifikan.
"Cangkang adalah bagian keras yang terdapat pada buah kelapa sawit yang berfungsi melindungi isi atau kernel buah sawit tersebut. Kalau PKS tidak memproduksi CPO, ya otomatis tidak ada produksi cangkang," ujarnya.
Meski begitu, Win mengaku mendapat informasi dari produsen bahwa produksi cangkang sawit di Bengkulu saat ini sudah on the track. Stok cangkang sawit sudah banyak namun belum diekspor dari Pelabuhan Pulau Baai. Cangkang sawit tersebut saat ini ditampung di sejumlah stockpile.
"Mungkin mendekati akhir tahun 2022 ini pasokannya akan dihabiskan, karena saat ini cangkangnya sudah menggunung di sana," tuturnya.
Stok cangkang sawit yang ada di Pelabuhan Pulau Baai saat ini diperkirakan mencapai 30 ribu metrik ton (MT) dan kabarnya akan diekspor ke sejumlah negara seperti Thailand dan Jepang.
"Kita tunggu saja, karena kabarnya nanti ekspor cangkang sawit akan rutin ke Thailand dan Jepang," tutupnya.







Komentar Via Facebook :