Berita / Sumatera /
Di Daerah ini, Kontribusi Ekspor CPO tak Tertandingi
 
                Kepala Kantor Wilayah DJBC Riau, Agus Yulianto, menyampaikan data penerimaan negara dari ekspor komoditas andalan Provinsi Riau. Foto: tangkapan layar
Pekanbaru, elaeis.co - Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya masih menjadi komoditas ekspor andalan Riau. Bahkan kontribusinya terhadap negara sangat besar.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Riau mencatat, selama triwulan pertama tahun 2022, Provinsi Riau sudah mengekspor CPO dan turunannya sebanyak 1,8 juta ton.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Riau, Agus Yulianto, mengatakan, CPO merupakan komoditas ekspor terbesar di Provinsi Riau. Tanaman dengan nama ilmiah elaeis itu telah menyumbang devisa negara sebesar USD 2,444 juta.
"Dari lima jenis komoditi, yang tertinggi dari sisi jumlah devisa dan tonasenya tentu produk CPO dan turunannya," kata Agus dalam konferensi pers yang diikuti elaeis.co secara virtual, Rabu (13/4).
Komoditi selanjutnya adalah pulp atau bubur kayu, kimia, soda atau sulfat sebanyak 709 ribu ton dan menyumbang devisa USD 380 ribu. Kemudian komoditi minyak petroleum dan minyak bitumen sebanyak 390 ribu ton dan menyumbang devisa USD 330 ribu.
Komoditi keempat dengan nilai ekspor terbesar adalah asam lemak monokarboksilat industri sebanyak 136 ribu ton dan menyumbang devisa sebesar USD 210 ribu. Dan kelima adalah kertas dan kertas karton sebanyak 224 ribu ton dan menyumbang devisa USD 159 ribu.
"Secara keseluruhan, nilai ekspor dari seluruh komoditi di Riau pada tahun 2022 ini sudah mencapai USD 3,69 juta," sebutnya.







Komentar Via Facebook :