https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Data Calon Penerima Bantuan Jaminan Sosial Melalui DBH Sawit di Rohul Divalidasi

Data Calon Penerima Bantuan Jaminan Sosial Melalui DBH Sawit di Rohul Divalidasi

Penyerahan secara simbolis pembayaran klaim program BPJS Ketenagakerjaan tahun 2024 di Rohul. Foto: ist.


Pasir Pengaraian, elaeis.co - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, bersama BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan rapat koordinasi (rakor) lintas sektor terkait pendataan calon penerima bantuan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit tahun 2025. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Rohul, Rabu (22/1).

Rakor ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Rohul, Ibnu Ulya, dan dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala dinas terkait, camat, kepala desa dan lurah se-Rohul, serta perwakilan penerima manfaat program.

Lewat rakor ini, pemerintah daerah dan BPJS Ketenagakerjaan berharap dapat memperkuat sinergi lintas sektor untuk melindungi pekerja di sektor perkebunan kelapa sawit, sekaligus mendukung visi Rokan Hulu sebagai kabupaten yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

Ibnu Ulya menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan atas pelaksanaan bantuan iuran JKK dan JKM bagi pekerja rentan di sektor perkebunan kelapa sawit melalui skema DBH Sawit.

"Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas alokasi bantuan iuran JKK dan JKM yang telah dilaksanakan. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 16.585 peserta JKK dan 22 peserta JKM. Sementara untuk tahun 2025, ditargetkan sebanyak 10.875 pekerja rentan di sektor sawit menjadi peserta JKK," jelas Ulya, kemarin.

Ia menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah Kabupaten Rohul dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial masyarakat, khususnya pekerja sektor informal.

"Rohul memiliki potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan kerja maupun risiko lainnya melalui skema DBH Sawit," jelasnya.

Ulya juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran perangkat desa, untuk memastikan pendataan calon penerima manfaat berjalan valid dan akurat. "Koordinasi yang baik dan data yang valid adalah kunci agar program ini tepat sasaran," katanya.

Selain itu, dia meminta BPJS Ketenagakerjaan untuk terus memberikan pendampingan, sosialisasi, serta pelayanan optimal kepada masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DBH Sawit. Pengelolaan dana bagi hasil harus dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh masyarakat," tambahnya.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Rohul, Saud Muda Tua Napitupulu, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan perlindungan pekerja melalui program-program unggulan. "Pada tahun 2024, tercatat ada 16.585 peserta terlindungi. Untuk tahun 2025, target peserta meningkat hingga 10.875 orang, dengan peningkatan cakupan hingga 36,6%," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 22 peserta telah menerima manfaat jaminan kematian senilai Rp 42 juta per orang. Karena itu dia mengajak seluruh kepala desa dan lurah untuk aktif mendukung program ini melalui alokasi dana APBD, PHD, atau ADD.

"Harapan kami, masyarakat semakin sadar pentingnya perlindungan ini dan secara mandiri melanjutkan iuran. Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," tutupnya.

Pada kesempatan tersebut, diserahkan secara simbolis pembayaran klaim program BPJS Ketenagakerjaan tahun 2024 dengan total Rp 62.244.623.972 dari 3.664 klaim.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :