Berita / Sumatera /
Beasiswa Sawit Diharapkan Akomodir Anak Buruh Kebun
Kepala Bidang Pengembangan dan Penyuluhan Perkebunan Disbun Provinsi Jambi, Pancapria. Foto: Febri/elaeis.co
Jambi, elaeis.co - Tahun lalu sebanyak 71 anak petani kelapa sawit di Provinsi Jambi berhasil meraih beasiswa program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Tahun ini diharapkan bisa lebih banyak perwakilan dari provinsi itu yang memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kapasitas intelektualnya.
“71 orang itu sudah bergabung di universitas yang menjalin kerja sama dengan BPDPKS. Memang proses penjaringannya luar biasa ketat, karena salah satu persyaratannya adalah legalitas kebun petani,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Penyuluhan Perkebunan Disbun Provinsi Jambi, Pancapria, saat ditemui elaeis.co, Senin 31 Januari 2021.
Dia berharap ke depan pemerintah melonggarkan persyaratan penerima beasiswa karena masih banyak anak yang belum bisa mengakses program tersebut. Menurutnya, Permentan Nomor 204 yang menjadi dasar program Beasiswa Sawit belum berbicara tentang anak-anak para buruh sawit.
“Di Jambi, jujur saja, lebih banyak buruh tani dari pada petani sawit. Tentu juga kita ingin kesempatan yang sama diberikan terhadap anak-anak buruh tani. Namun untuk sampai ke situ, tentu permentan tersebut harus diubah lebih dulu,” katanya.
“Untuk persyaratan lainnya, tidak ada masalah sama sekali,” tambahnya.
Saat ditanya kenapa Jambi sebagai salah satu produsen sawit terbesar di Indonesia hanya mampu meloloskan 71 anak sebagai penerima Beasiswa Sawit, dia enggan berkomentar panjang lebar.
“71 orang itu sebenarnya sudah banyak. Mereka kan harus ikut seleksi secara online dan sebagainya. Artinya kalau ditanya kendala, sebenarnya tidak ada kendala. Mungkin kendalanya hanya belum terinformasikan secara merata sampai ke desa-desa. Faktor kedua, ya kembali kepada SDM yang mengikuti tes itu, mampu atau tidak,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :